top of page

Waspada DEMAM CHIKUNGUNYA


chikungunya.jpg

SAAT MUSIM HUJAN selain mewaspadai penyakit demam berdarah maka kita juga harus waspada terhadap serangan demam Chikungunya. Penyakit Chikungunya mungkin masih tidak sepopuler Demam Berdarah. Kemiripan gejala dan pemeriksaan dua penyakit ini membuat kesulitan tersendiri untuk membedakannya. Gejala Chikungunya sering tumpang tindih dengan penyakit demam berdarah dengue (DBD). Menurut dr Betty Dwi Lestari Msc, SpPD keluhan demam mendadak tinggi pada kedua penyakit tersebut hampir sama, sehingga itulah mengapa sulit dibedakan.


Istilah Chikungunya berkaitan dengan salah satu gejala yang dialami oleh penderitanya yaitu nyeri persendian bahkan seperti merasa lumpuh, Penderitanya sering menekuk kaki karena menahan nyeri sehingga muncul istilah tersebut.


Chikungunya merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus yang tergolong dalam genus alfavirus dan ditularkan melalui gigitan nyamuk. Jenis nyamuk yang bertanggung jawab menyebarkan penyakit ini sama dengan nyamuk yang menyebarkan demam berdarah yaitu nyamuk Aedes aegypti. Bedanya virus yang menyebabkan demam berdarah adalah virus dengue yang masuk dalam kelompok flavivirus.

Awalnya penyebaran penyakit ini di Afrika, Aedes aegypti merupakan agen penyebar penyakit utama Chikungunya, namun Aedes albopictus ternyata mrupakan agen penyebab utama pada wabah yang terjadi di India dan negara-negara Asia Tenggara. Pada tahun 2012 di daerah Klaten Jawa Tengah pernah terserang penyakit Chikungunya. Pada intinya peranan nyamuk sangat penting dalam penyebaran demam Chikungunya sehingga kejadian penyakit ini meningkat selama dan setelah musim hujan, ketika saat itu nyamuk sedang banyak-banyaknya.


Genangan air bersih yang ditemukan pada saat musim hujan merupakan tempat favorit nyamuk jenis ini untuk berkembang biak. Larva nyamuk sering ditemukan dalam genangan air hujan yang tertampung dalam benda di sekitar rumah seperti kaleng bekas, tempat minum burung, bak mandi dan lain-lain.


Apa Gejalanya

Penyakit Chikungunya dapat dimulai dengan demam yang mendadak tinggi, nyeri sendi dan atau otot terutama terjadi pada lutut, pergelangan kaki serta persendian tangan dan kaki serta timbul ruam kemerahan di kulit. Selain itu gejala lainnya seperti sakit kepala, lemas, mual dan muntah, mata merah seringkali dikeluhkan penderita. Demam biasanya berlangsung 5 hari atau lebih. Pada anak, demam dapat disertai dengan ruam-ruam kemerahan yang muncul pada 3-5 hari setelah awal demam atau mata memerah. Pada orang dewasa, selain demam, nyeri sendi dan otot sangat menonjol. Penderita sering mengeluh tidak bisa berjalan karena merasa sangat sakit saat berjalan.


Chikungunya sering tumpang tindih dengan penyakit demam berdarah, namun demam Chikungunya selalu disertai dengan nyeri sendi disertai bengkak pada tungkai bawah dan atas yang pada beberapa kasus nyeri sendi tersebut dapat bertahan lama sampai beberapa bulan bahkan bisa kambuh atau timbul bercak kemerahan di punggung atau dada bagian atas yang bisa hilang sendiri.

Nyeri sendi akibat Chikungunya merupakan satu gejala yang dapat bertahan sampai berminggu-minggu bahkan lebih dari satu bulan sehingga dapat mengganggu aktifitas penderitanya. Nyeri sendi dapat terasa sangat hebat sampai membuat penderitanya tidak dapat bergerak akibat masuknya virus ke dalam sendi yang menimbulkan reaksi radang di dalam sendi.


Di Asia Tengara,beberapa laporan kasus bisa menimbulkan perdarahan sehingga sering di duga sebagai DBD. Namun perdarahan pada Chikungunya tidak sehebat pada DBD dan tidak akan menyebabkan syok. Angka kematian akibat Chikungunya jauh lebih rendah dibandingkan akibat DBD. Walaupun demikian infeksi Chikungunya teryata belakangan ini dilaporkan bisa juga meyebabkan hepatitis atau penurunan kesadaran. Faktor risiko untuk menjadi berat pada infeksi Chikungunya terkait adanya penyakit penyerta seperti kencing manis, gangguan fungsi hati dan ginjal akibat sebab lain sebelumnya.


Penanganan

Chikungunya pada dasarnya adalah self limiting disease yang artinya dapat sembuh sendiri. Oleh sebab itu pengobatan ditujukan untuk mengatasi gejala yang menganggu. Obat-obatan yang dapat digunakan adalah anti nyeri dan obat penurun demam. Namun yang terpenting adalah istirahat dan menjaga asupan makanan yang bergizi. Terapi lain dapat diberikan disesuaikan dengan gejala yang dirasakan.


Pencegahan

Mengingat Chikungunya ditularkan oleh nyamuk maka untuk mencegah penyebaran adalah dengan mengendalikan nyamuk. Caranya dengan 3 M yaitu Menguras, Munutup dan Mengubur bnda-benda yang dapat menjadi tempat penampungan air untuk tempat berkembang biaknya nyamuk Aedes. Selain itu hindari gigitan nyamuk sebisa mungkin dengan menggunakan repellent atau menyemprotkan cairan anti serangga, obat nyamuk bakar,menggunakan kelambu atau dengan menggunakan kasa anti nyamuk. Pencegahan terbaik adalah dengan pemberantasan sarang nyamuk (PSN).


Prepared by dr Novie Hediyani, MKK


SUMBER :

http://id.wikipedia.org/wiki/Chikungunya

http://www.pantirapih.or.id/index.php/artikel/umum/143-demam-chikungunya

Majalah Kesehatan Keluarga Dokter Edisi 11-THN IX-November 2014

http://www.chikungunya.in/

http://dinkesklatenkab.com/articles/detail/Awas-Serangan-Chikungunya


Cari di Arsip dokterkuonline:

Baca Artikel Lain:

Join our mailing list

Never miss an update

  • Facebook Social Icon
  • Twitter Social Icon
  • Google+ Social Icon
  • Pinterest Social Icon
  • Instagram Social Icon
bottom of page